Selasa, 03 Maret 2015

KISAH KASIH DI SEKOLAH
Senin Pagi, hari yang indah dimana hari ini adalah hari pertama siswa-siswi SMA Pertama masuk sekolah setelah menikmati liburan semester. Kasih, seorang siswa cerdas bersiap-siap untuk mengikuti upacara dilapangan sekolahnya. Dengan langkah yang terlalu percaya diri Ia menuruni anak tangga satu demi satu sampai akhirnyaaaa….Ooppss! Kasih terpeleset. Untung saja ada seorang siswa baru bernama Doni yang menolongnya.
“ehmmm..terima kasih ya,” kata Kasih yang wajahnya mulai memerah.
“Oke deh, tapi lain kali kalo jalan hati-hati ya,” kata Doni sambil tersenyum seraya meninggalkan Kasih yang masih terpesona oleh sikapnya.
Tak lama kemudian, upacara pun dimulai. Semua murid mengikuti upacara dengan hikmat dari awal hingga akhirnya. Ditengah Upacara tersebut sang kepala sekolah mengumumkan siswa-siswi yang berprestasi, lagi-lagi nama Kasih terpanggil sebagai juara umum. Sementara itu, Kasih sama sekali tidak sadar bahwa dirinya disebutkan sebagai juara umum, matanya terlalu sibuk mencari sesosok pahlawan yang telah menolongnya ditangga tadi. Sampai akhirnya Rian teman sekelas sekaligus sahabatnya berteriak tepat di depan telinga Kasih.
“Kasiiihhhhh….!” Kata Rian
“apasih yan? Ini tuh lagi upacara, jangan berisik dong!”  sergah Kasih
“Kasih, nama kamu dipanggil kepala sekolah tuh, kamu disuruh kedepan sekarang. Oh iya,  selamat ya jadi juara umum lagi.” Kata Rian agak kesal
“Hah??? Kamu serius?? Beneran kan?” Kata Kasih penasaran
“Iyaa, mana mungkin aku bohong.” Seru Rian
“Yaudah deh, aku kedepan dulu ya. Makasih ya rian .” Kata Kasih dengan wajah gelisah seraya maju kedepan untuk menerima hadiah.
“Hah? Pinter-pinter kok tulalit.” Kata Rian
Bel sekolah pun berbunyi menandakan waktu istirahat yang telah tiba. Namun Kasih masih berdiam dikelas melihat teman-teman barunya. Tanpa disengaja sorot matanya menuju tempat duduk yang berada dipojok kelas. Kasih sangat terkejut melihatnya, Ia tak menyangka bahwa dirinya satu kelas dengan anak baru yang menyelamatkannya itu. Kasih pun dengan segera menghampiri Doni.
“Haii!” Sapa Kasih
“Eh, Kasih,” kata Doni
“Kok kamu tau nama aku sih?”
“Tadi kan nama kamu dipanggil kepala sekolah karena menjadi juara umum disekolah kan?”Kata Doni
“Iya, emang kenapa?” Tanya Kasih
“Wah hebat ya, Aku nggak nyangka sama sekali bisa sekelas sama orang pinter kayak kamu. Oh iya, kenalin nama aku Doni anak baru disekolah ini.”  Puji Doni
“Oh..Doni. Aku kira Justin Bieber. Abisnya mirip sih, haha.” Tanya Kasih bergairah
“Ah, kamu ada-ada aja. Ehmm..kamu nggak ke kantin? Tanya Doni
“Lah kamu sendiri?”
“Aku kan anak baru belum terlalu hapal dengan tempat-tempat disekolah ini. Nanti kalo aku ke kantin terus aku lupa jalan kekelas gimana?” kata Doni
“kamu itu kayak anak kecil ya. Nggak akan kesasar kok, kan ke kantinnya sama aku, yukkk!” ajak Kasih
“Hah? Serius? Yaudah deh yuuk!” Kata Doni yang langsung berjalan menuju kantin bersama Kasih.
Hari Senin pun berlalu, hari selasa pun hadir mengiringi Kisah Kasih antara Doni dan Kasih disekolah. Pukul 06.10, Kasih sampai dikelas. Dengan sikap yang gelisah, ia pun langsung berlari menuju tempat duduk Doni dan segera minta maaf karena dirinya tak bisa membalas sms dari Doni karena pulsanya yang habis. Tanpa berfikir panjang, Doni pun langsung memaafkan Kasih. Namun yang paling mengejutkan bagi Kasih adalah Doni mengajaknya menonton film terbaru sepulang sekolah. Meskipun terkejut kasih menerima tawaran itu dengan senang hati.
Jam sudah menunjukkan pukul 15.30, Kasih menunggu Doni yang sedang memesan tiket untuk menonton film. Tanpa disengaja, Kasih dan Doni bertemu dengan teman-teman sekelasnya yaitu Rian, Fitri, Maya dan Budi yang juga ingin menonton film.
“Kasih, Doni! Kalian berdua kok ada disini?” Tanya Fitri yang curiga
“Ini kan tempat umum, terserah kita dong.” Kata Kasih
“Hei, kita juga tahu ini tempat umum. Tapi ngapain kalian berduaan nggak ngajak kita? Wah, ada hubungan gelap nih?” kata Rian menggoda
“eh, kita sebarin yuk ke teman-teman yang lain kalo Kasih sama Doni ada hubungan gelap?” kata Maya
“Ih, hubungan gelap apaan sih? Ada-ada aja deh .” kata Kasih membantah
“Pokoknya Doni sama Kasih punya hubungan khusus. Aku akan tetap sebarin ke yang lain ah.” Kata Maya memaksa
“Sebarin apaan sih?” kata Doni ikut membantah
“kalo ngga mau kita sebarin, bayarin kita nonton dong don.” Kata Rian
“Iya, Bayarin! Bayarin! Bayarin!” kata Rian, Fitri, Maya dan Budi serempak.
“Ih, berisik! Iya, iya, kalian semua aku bayarin.” Kata Doni
“Horeeeee…” kata semuanya serempak
Akhirnya Kasih dan Doni pun gagal untuk nonton berdua. Dengan wajah yang agak murung, Kasih pun menerima semuanya dengan tangan terbuka.
Keesokan harinya sekolah seperti biasa. Jam sudah menunjukkan pukul 13.30. Anak-anak SMA Pertama pun bergegas untuk pulang. Seperti biasa,  Kasih pulang bersama dengan Maya. Diperjalanan berdua saling berbincang – bincang.
“kas, Sebenernya kamu suka nggak sih sama Doni?” Tanya Maya Penasaran
“Apaan sih may?” kata Kasih
“Udahlah juju aja. Aku tuh udah tau dari sorot mata kamu kalo kamu lagi liat dia.” Ujar Maya
“Nah, itu udah tau!” kata Kasih
“Oo, jadi emang bener nih?” kata maya semakin penasaran
“he..he.. tapi Kamu jangan kasih tau siapa-siapa ya! Kecam Kasih
“iya, iya. Kamu tau nggak sih kalo Doni kan juga suka sama kamu!” Kata Maya berbohong
“Hah? Kamu serius?” Kata Kasih penasaran
Kejadian yang sama dialami oleh Doni.  Secara tiba-tiba Rian langsung menyambar Doni dari belakang. Tanpa rasa ragu, Rian pun menanyakan pertanyaan yang sama dengan pertanyaan Maya.
“Kamu suka sama Kasih ya? Jujur aja deh. Tenang aja aku nggak bakal bilangin deh.” Ujar Rian memaksa
“ehmm.. Gimana ya? Aku emang suka sih sama Kasih.” Kata Doni
“yaudah, kalo gitu langsung aja tembak si kasih. Lagipula kan kalo kalian jadian aku bisa dapet PJ.” Kata Rian

“Apatuh PJ?” Tanya Doni
“Kamu norak ah, PJ aja nggak tau. Pj itu pajak jadian, jadi kalau kalian pacaran, kalian harus bayar pajak ke kita-kita. Ngerti?”Jelas Rian
“Mendingan nggak usah jadian deh.” Ujar Doni
“Eh, nggak boleh gitu dong. Cinta itu nggak boleh dipendam, nanti bikin penyakit tau! Lagipula Kasih juga suka kok sama kamu.” Kata Rian
Keesokan paginya, Doni langsung mengajak Kasih keluar kelas untuk membicarakan sesuatu.
“Kasih, emangnya kamu suka sama aku ya?” kata Doni
“hah? Kata siapa? Pasti si maya. Ehmm, Memangnya kamu juga suka sama aku ya?” Tanya Kasih
“Bukan kata maya kok. Tapi kamu tau dari Rian ya?” ujar Doni
“Jadi bener Don kamu suka sama aku?” Tanya  Kasih penasaran
“Ehmm.. iyasih ! tapi memangnya kamu suka sama aku juga?” Tanya Doni
Kasih pun menganggukan kepalanya.
“iya? Yang bener? Baguslah. Tapi nani kita bakalan kena PJ. Bangkrut deh aku.” Sambung Doni
Kasih dan Doni pun akhirnya hidup bahagia sebagai sepasang kekasih. Meskipun mereka merasa bangkrut karena harus mentraktir teman-temannya.
Salam UG
Nama : Dani Dwi Darmawan
NPM : 51412680
Kelas : 1IA15
Materi : Manusia dan Cinta kasih

Expresi Kelulusan SMF BENGKULU 2013 (SMKS16 FARMASI)

Tentang Tugas"yang bikin galau tengah malam"

Posting jam segini, jadi inget yang bikin bangun tengah malem.
atau yang dimaksudkan adalah yang bikin "galau" Tengah malam.
Apalagi kalau bukan tugas, tugas dan tugas. :D
"aduh gimana nih"
"aduh ketiduran, mana besok tugas dikumpul"
"kenapa ga kemaren-kemaren bikin tugas"
Ada-ada aja yang yang bikin ribet saat ada yang namanya tugas
Padahal sih ga seberapa, cuma emang dari sananya malas *eh
Sebenarnya rajin sih, tapi semua berubah saat negara api menyerang hhe

Anggap aja lah masa Sekolah ini sebagai pembelajaran buat naik ke jenjang berikutnya.
juga buat bekal saat kuliah, pokoknya kalau udah keluar dari sini nanti pasti salah satu yang diingat adalah tentang tugas yang tak kunjung selesai.
seperti kata pepatah, dimana ada kemauan disitu ada jalan.
Nah saking niatnya bikin tugas tengah malam, akhirnya bakal selesai juga kok :D
Namanya juga usaha, yah begitulah kira-kira
ini sekolahku, mana sekolahmu?





Sekolah = "Rumah kedua"

     Sebagian besar waktuku memang dihabiskan di rumah dan sebagian lagi dihabiskan di sekolah.
Oleh sebab itu aku mengatakan bahwa sekolah itu merupakan rumah ke-dua untukku.
Entah apa jadinya jika tidak ada yang namanya "sekolah", mungkin hidupku hanya terpaku dengan kehidupan di sekitar rumah dan tentu saja temanku tak sebanyak sekarang.
Belum ditambah pengetahuan, pergaulan, pengalaman yang tak bisa didapatkan di tempat lain.

     Jika di rumah( yang benar-benar rumah ), aku mendapatkan kasih sayang dari yang namanya orangtua, yakni ayah dan ibu. Begitu juga di sekolah aku mempunyai orangtua kedua yang disebut "guru". Bedanya Orangtua mendidikku secara pribadi dengan pendekatan yang pribadi pula, dengan kesabaran mereka merawat dan membesarkan si "putri" yang baik (katanya hehe) cengeng dan super manja(padahal sulung). Sedangkan guru mendidik secara formal bersama teman-teman, bukan hanya aku seorang :D hebatnya guru di sekolah juga mempunyai kesabaran, bukan hanya menghadapi putri tetapi semua teman-teman yang tingkahnya AMPUN super nakal :D namanya juga anak muda, masil labil ekonomi *eh

     Kalau di rumah aku punya seorang adik. Nahh.. di sekolah juga punya banyak adik dan banyak kakak :D atau nama lainnya "TEMAN" a.k.a "KAWAN". ga ada bedanya kan?
Hanya peraturan, kondisi, tempat, dan kegiatan yang membedakan sekolah dan rumah.Suasananya SAMA, itulah yang membuatku nyaman berada di sekolah he (padahal kalo udah disekolah pengen cepat pulang -,-)

    Pokoknya bagiku sekolah itu sama dengan rumah kedua, ga kebayang jika ga ketemu kalian para warga SMKS 16 FARMASI. Tempat yang bakalan aku rindukan setelah pergi dari sini :')

Senin, 02 Maret 2015

My Journey On Farmasi

2012 bulan Juni
Awal dimana cerita baru dimulai, bukan hanya aku tapi ratusan orang yang saat ini menjadi temanku.
berjuang bersama, berlari bersama untuk beribu kisah indah. ini memang bukan sebuah artikel hebat, bukan juga karya tulis yang indah, ini hanya ungkapan TERIMA KASIH untuk kalian yang selalu mencoret-coret hidupku dengan beribu warna.

Terima kasih untuk kalian yang menjadi, teman-teman masa indahku. yang selalu berlari bersamaku, tertawa bersamaku, bahkan menangis bersamaku. mungkin memang aku tidak bisa membalas bahagia yang kalian beri dengan sesuatu yang "wah" aku juga mungkin tidak bisa membalas bahagia yang kalian beri dengan lisanku, lidahku terlalu kaku untuk itu. 

Di awal aku melanjutkan study ku sekolah ini, aku sempat merasa, aku tidak akan sanggup sekolah disini terlalu melelahkan, setiap hari pulang sore ditambah lagi tugas-tugas yang menumpuk, tepi dengan seiringnya waktu, aku merasa aku menemukan pemandang yang indah setelah aku mendaki bukit dengan lelah,dengan keringat bercucuran. tapi aku tidak menyesal.

dan kini sudah waktunya, 2015.
Ini adalah puncak dari cerita kita selama 3 tahun, menulis sejarah. ini puncaknya, setelah berjuang dengan letih.. berjuang bersama kalian, adalah salah satu hal yang hebat! terimakasih untuk 3 tahun ini. semoga kalian sukses!

"we are born in one day.
we die in one day.
we can change in one day.
we can fall in love one day.
anything can happen in just one day"